Sabtu, 04 Maret 2017

LIMAPULUHKOTA, KLIKPOSITIF -- Longsoran tanah bebukitan di kawasan Koto Alam, Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Limapuluh Kota membuat ratusan kendaraan dan ribuan penumpang dari kendaraan tersebut terjebak sejak Jumat 3 Maret 2017 dinihari.
Material longsoran menutup jalan dan tidak bisa dilalui kendaraan. Hingga saat ini antrian kendaraan masih mengular sekitar radius 20 kilometer. Ribuan warga tersebut tertahan timbunan dua titik longsor besar di kawasan penghubung Koto Alam dan Mangilang.
Saat longsor terjadi, sejumlah pengendara yang meintas di Koto Alam tersebut mengaku panik, dan tidak memiliki kesempatan untuk menghindar dari longsoran itu. Namun tidak bagi Rian, supir angkutan jasa antar provinsi trayek Pekanbaru-Padang.
Pria 30 tahun itu mengaku terkejut dengan longsoran tanah yang amblas tiba-tiba saat ia melintas di Koto Alam. Longsoran besar pertama bahkan hampir menimpa atap mobil yang ia kendarai.
"Begitu tahu longsor sekitar pukul 2 dinihari, penumpang saya panik, ada yang teriak, ada yang menangis dan bahkan ada pula yang pingsan karena shock saat tahu atap mobil tertimpa material," katanya pada KLIKPOSITIF.
Saat itu, Rian juga panik, namun ia terus menekan gas mobilnya agar tetap melaju dan menghindar dari reruntuhan. "Saya bersyukur kemudian setelah tahu kami bisa lepas dari reruntuhan bukit tersebut," ujarnya.
Urung menghentikan kendaraannya, Rian lalu memilih untuk mengendarai kendaraannya meskipun kayu-kayu sudah berjatuhan ke jalan dan hujan deras.
"Saya hanya ingin menyelamatkan penumpang saya yang berjumlah 10 orang di mobil sembari berdoa saya terus berdoa dan meminta penumpang tidak panik," ungkapnya.
10 menit berlalu dari titik longsoran pertama, kala itu ia melihat jalan sudah mulai ditutupi lumpur, Rian kemudian memelankan laju kendaraannya. Sesaat kemudian ia dan 10 penumpangnya tersebut dikagetkan dengan longsoran besar yang menutup jalan setinggi lebih kurang 20 meter
Mengetahui kondisi tersebut, ia tidak punya pilihan dan menghentikan mobilnya dekat dengan longsoran tanah tersebut.
"Darisanalah saya tahu bahwa ada mobil yang terseret oleh longsoran, setelah itu saya mundurkan sedikit mobil saya dan memposisikannya agak jauh dari material tanah longsor sambil menuggu kendaraan lain," kata Rian kemudian.
Cukup lama Rian menunggu kendaraan lain, sementara menunggu hujan reda ia dan 10 penumpangnya tetap bertahan di dalam mobil sambil menunggu bantuan dari pihak terkait.
"Kendaraan lain datang sekitar pukul 9 pagi, mobil-mobil yang ada di belakang saya tetap nekat menerobos tumpukan tanah yang menutup sebagian badan jalan itu. Hingga sekarang kami belum bisa bergerak, sampai material ini bisa dibersihkan," pungkasnya.(*)

0 komentar:

Posting Komentar

VISIT TODAY

Posting News

popcash

Featured Posts

Formulir Kontak

Videos