Kamis, 14 Juli 2016

aiqSejak  2015 lalu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan, menghimbau para orang tua untuk mengantar anak di hari pertama sekolah. Karena, di hari pertama sekolah, merupakan awal perjalanan panjang anak-anak di rumah keduanya.
Ternyata, di Jerman, mengantar anak di hari pertama sekolah, terutama di taman kanak-kanak dan di sekolah dasar, sudah menjadi tradisi sejak abad 18 lalu, artinya sudah berlangsung sekitar 200 tahun.
Mengantar hari pertama anak ke sekolah itu di Jerman dinamakan Einschulung yang artinya hari pertama sekolah.
Biasanya Einschulung diadakan pada hari Sabtu sebelum hari masuk yang sebenarnya, yakni Senin di minggu depannya. DiEinschulung itu, anak-anak datang bersama anggota keluarga, seperti orang tua, kakek-nenek, kakak-adik, hingga kerabat dekat.
Acara dimulai dengan upacara sambutan dari kepala sekolah dan calon guru wali kelas. Selanjutnya ada penampilan dari murid-murid senior menyanyikan lagu, membacakan puisi, dan pertunjukan seni lainnya.  
Nah ini dia, dalam acara Einschulung itu, ada atribut penting yang tak boleh dilewatkan, yakni apa yang disebut Schultueteatau dulunya disebut zuckertuete yang berarti ”kantong gula”.
Schultuete (baca: shul-tu-te) adalah wadah kado berbentuk kerucut yang dihias sedemikian rupa, berisi permen, cokelat, perlengkapan sekolah, alat tulis, mainan, dan pernak-pernik lainnya. Para orang tua mengisi schultuete dengan barang-barang kesukaan anak agar mereka semangat bersekolah.  Orang-orang dapat membeli wadah schultuete yang sudah jadi di toko atau membuatnya sendiri.
Tradisi unik ini berasal dari negara bagian, Saxony dan Thuringia, Jerman sekitar tahun 1810. Pada awalnya, Schultuetediberikan oleh orang tua yang memiliki perekonomian yang cukup mampu kepada anaknya saat akan memulai pendidikan formalnya. Namun seiring perkembangan, hal ini menjadi tradisi bagi sekolah di Jerman, yang juga dikenal di Austria serta negara-negara berbahasa Jerman lainnya.
Einschulung menjadi ajang bagi para murid untuk berkenalan dengan sekolah barunya, seperti mengenal ruangan kelas, guru dan wali kelas, hingga berkenalan dengan teman baru.  Tujuan diadakannya Einschulung adalah menghilangkan rasa gugup bagi para siswa baru. Dengan demikian, anak-anak siap menghadapi hari sekolah dengan sukacita.
Nah, sebagai tanda selamat atas dimulainya masa sekolah, mereka mendapat schultuete dari orang tua masing-masing.  Kemudian, satu-persatu siswa difoto sambil memegang schultuete. Layaknya foto wisudaan ketika lulus sekolah, bedanya foto diri yang memegang schultuete memiliki nilai sejarah sebagai penanda baru masuk sekolah.   
"Mengawali sekolah dengan hal yang manis," kurang lebih itulah filosofi terkandung dalam tradisi schultuete. Pemikiran yang lebih jauh, tradisi schultuete ini juga bertujuan untuk mengurangi rasa stress si anak dihari pertama sekolah, karena belum memiliki teman dan belum mengenali guru serta lingkungan belajar. Dan dengan merasakan bersama sensasi membuka schultuete, serta (mungkin) bisa saling berbagi isi schultuete nya diharapkan siswa juga lebih cepat membaur.Yanuar Jatnika/Berbagai sumber

0 komentar:

Posting Komentar

VISIT TODAY

Posting News

popcash

Featured Posts

Formulir Kontak

Videos