01.08.00
Rimanews - Balai Pengawas Obat dan Makanan Kepri menemukan dua fasilitas kesehatan di Kota Batam memiliki vaksin dari distributor tidak resmi meskipun belum bisa dipastikan asli atau palsu. "Klinik dan apotek di Batam Centre tersebut memiliki vaksin dari distributor tidak resmi. Padahal ada ketentun bahwa vaksin yang dijual atau digunakan harus dari distributor resmi," kata Kepala BPOM Kepri Setia Murni di Batam, Selasa (12/07/2016).
Setia tidak bersedia menyebutkan nama dua fasilitas kesehatan tersebut karena BPOM belum bisa membuktikan vaksin yang ditemukan tersebut palsu. Meskipun belum bisa dibuktikan vaksin tersebut palsu, namun petugas BPOM tetap menyita agar tidak digunakan serta untuk keperluan pengujian di BPOM pusat. "Total sudah 38 sarana kesehatan di Kota Batam, Tanjungpinang, dan Karimun kami periksa. Hanya patan, dan vaksin yang digunakan untuk memastikan bebas dari vaksin palsu."Sejauh ini belum ditemukan vaksin palsu di Batam. Kecuali dua fasilitas yang memiliki vaksin dari distributor tidak resmi tersebut," ucapnya.
BPOM kata dia, akan terus melakukan pemeriksaan dan pengawasan pada fasilitas kesehatan lain untuk benar-benar memastikan tidak ada vaksin palsu beredar di Kepri."Petugas kami terus bekerja untuk memastikan semua vaksin yang digunakda dua lokasi itu memiliki vaksin dari distributor tidak resmi," ujarnya. Pemeriksaan tersebut, kata dia, sesuai dengan permintaan BPOM pusat agar melakukan pengujian terhadap sarana kesehaan adalah asli. Sehingga tidak ada anak-anak menjadi korban peredaran vaksin palsu," ujarnya.
Selain melakukan pemeriksaan dan pengawasan, kata Setia, BPOM juga melakukan sosialisasi pada masyakarat dan fasilitas kesehatan agar tidak terjebak menggunakan vaksin palsu.
"Kami melakukan sosialisasi dan edukasi mengenai vaksin yang tepat melalui posko kesehatan imunisasi. Kami juga melakukan upaya perlindungan seperti melakukan imbauan ke masyarakat melalui dinas kesehatan, posko imunisasi di seluruh puskesmas," kata Setia.
0 komentar:
Posting Komentar