Cabang Lomba FLS2N tahun 2018 Jenjang SD
Gambar Bercerita
Gambar bercerita adalah gambar yang memiliki narasi literasi visual yang tujuannya menceritakan proses kejadian/ peristiwa melalui bahasa gambar, tanpa tulisan. Gambar itu dapat bercerita tentang persoalan kehidupan sehari-hari, kegiatan sehari-hari, kejadian atau peristiwa tertentu, seperti peristiwa sejarah/ legenda/ mithos, kejadian luar biasa bencana alam, proses gotong-royong menyelesaikan permasalahan, proses belajar mengajar di sekolah dengan berbagai aktivitasnya, dll.
Gambar tersebut harus dapat menunjukkan proses kejadian atau peristiwa yang berkesinambungan dalam satu frame dan bukan sekedar scene foto (stop moment) dari satu kegiatan, kejadian atau peristiwa saja. Proses menunjukan perbedaan waktu awal sampai akhir dalam satu bidang gambar (moment of name).
Gambar bercerita biasanya ditampilkan melalui cara menggambarkan obyek gambar, melalui bahasa tubuh/ gerak tubuh (gesture), ekspresi wajah dan obyek-obyek pendukung lainnya. Unsur-unsur rupa dalam Gambar bercerita tidak sama dengan cerita bergambar: juga bukan gambar ilustrasi dalam buku cerita dan bukan gambar komik berupa rangkaian potongan-potongan gambar.
Teknis Pelaksanaan
Lomba Gambar Bercerita dilakukan dalam 2 (dua) sesi yang dilaksanakan dalam 2 (dua) hari sebagai berikut:
a. Hari pertama
Kegiatan Iomba di hari pertama adalah membuat gambar bercerita dimana peserta memilih judul yang akan disampaikan pada saat lomba.
Peserta membuat gambar bercerita tidak berwarna (hitam putih) sesuai dengan judul yang sudah dipilih;
Peserta menggunakan alat gambar pensil 2B, 3B dan 4B dan spidol hitam 0,4-0,8 yang disediakan oleh panitia;
b. Hari kedua
Kegiatan lomba di hari kedua adalah membuat gambar bercerita dengan teknik warna setelah memilih salah satu judul dan cerita yang akan disampaikan pada saat lomba atau bisa juga memakai judul yang sama dengan judul gambar bercerita dihari pertama. Tujuan kegiatan dihari kedua adalah menguji kreativitas dan keaslian/ originalitas karya yang di buat oleh siswa.
Peserta bisa menggunakan salah satu atau bisa juga menggunakan semua alat gambar yang disediakan panitia (pensil gambar berwarna multi teknik, spidol).
Peserta mencantumkan data pada kertas gambar bagian belakang meliputi:
Nama ……….
Judul Karya ……….
Material yang digunakan ……….
Kab/Kota ……….
Provinsi ……….
Ketentuan dan Pelaksanaan
Ketentuan dan pelaksanaan lomba Gambar Bercerita:
Peserta wajib mengikuti ketentuan dan tata tertib yang ditetapkan panitia
Peserta akan mendapatkan pengarahan dan pengawasan hanya oleh panitia resmi yang telah ditetapkan
Peserta akan mendapatkan fasilitas alat menggambar dari panitia dan tidak diperkenankan menggunakan peralatan sendiri
Pada saat lomba berlangsung, orang tua, guru, pembina atau siapapun tidak diizinkan memasuki ruang lomba
Penilaian hanya dilakukan oleh Dewan Juri yang telah resmi ditetapkan oleh panitia
Hasil keputusan Dewan Juri tidak dapat diganggu gugat
Topik Gambar Bercerita
Tema utama :
Mengembangkan karakter dan prestasi melalui kreasi Seni
Yang tujuannya adalah menanamkan untuk mencintai Tanah Air Indonesia dengan segala keragaman dan kekayaan budayanya, memupuk sikap toleransi, budi pekerti dan membangun karakter bangsa Indonesia yang kreatif dan sikap mandiri dalam ke-Bhinneka Tunggalika melalui proses berkesenian.
Bahan dan Alat
Peserta hanya diperbolehkan menggunakan alat gambar yang disediakan panitia berupa:
Kertas khusus gambar 270g s/d 300g ukuran 60 cm x80 cm (A1);
Krayon;
Pensil warna (watercolour pencils);
Spidol gambar (warna) dan Spidel hitam 0,4-0,8;
Pensil 2B, 3B dan 4B + penghapus dan peraut pensil.
Kriteria Penilaian
a. Aspek Edukasi
- Gambar dan isi cerita sifatnya mendidik sesuai dengan norma kesusilaan dan tidak bertentangan dengan unsur PARAS (pornografi, agama, ras antargolongan, dan suku);
- Pengetahuan dan wawasan;
- Memahami dan mengetahui makna (tema & cerita) yang dipilih.
b. Aspek Cerita
Aspek cerita mencakup:
- Kehidupan atau dunia anak-anak (siswa sekolah dasar);
- Sederhana dan komunikatif;
- lsi cerita yang dibuat dalam bentuk gambar harus sesuai dengan Tema dan cerita yang dipilih (menjawab seal).
c. Aspek Gambar
Aspek gambar mencakup kreativitas:
- Keaslian: ide/karya sendiri tanpa dibantu orang lain atau hasil jiplakan
- Kebaruan: merupakan karya baru dari sisi visual ide, karakter, gaya, warna, garis dan bentuk belum pernah ada sebelumnya.
- Keluwesan: unsur rupa yang dihadirkan (obyek gambar) enak dilihat tidak terlihat kaku, suasana seperti hidup. Bentuk cerita yang ditampilkan alami dan bisa dimengerti (masuk diakal)
- Kelancaran: komponen-komponen gambar dapat menceritakan sesuai tema secara runtut, lancar dan berkesinambungan (dalam menggambar alur ceritanya mengalir seperti air).
- Ekspresi & daya ungkap ide atau gagasan (Kompleksitas: Kekayaan rupa/keragaman objek yang digambarkan dan keunikan.
- Peguasaan media dan teknik serta mampu mengkomposisikan dan menyusun unsur-unsur visual (garis, warna dan objek-objek) dalam gambar dengan baik.
d. Penentuan Juara
Penentuan dan penetapan Juara I, II, III serta harapan I, II, III berdasarkan hasil perolehan nilai maksimal yang mengacu pada kriteria penilaian lomba, dari 15 Finalis.
Terima kasih dan semoga sukses.
Sumber :
Petunjuk Teknis Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional Tahun 2018 SD
Gambar :
Newsletter-FLS2N-2013-Edisi-1 (Direktur Jenderal Pendidikan Dasar
Lomba Gambar Bercerita Tanamkan Rasa Nasionalisme dan Karakter Bangsa
Semarang, Kemdikbud --- Lomba membuat gambar bercerita pada Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat SD/MImengangkat tema 'potensi lokal'. Para peserta diminta untuk membuat gambar bercerita tentang cerita rakyat, fabel, dan hikayat.
"Seperti di daerah Jawa Barat ada Sangkuriang, dan Jawa Tengah ada Ande-ande Lumut. Ini menjadi sangat baik ketika dilombakan di luar negeri, karena dapat menanamkan jiwa nasionalisme dan karakter bangsa di luar negeri dapat dibangun," demikian diungkapkan dua juri lomba membuat gambar bercerita, Nuning Y. Damayanti Adisasmito, dan Naomi Haswanto, berasal dari falkutas desain dan seni rupa, Institut Teknologi Bandung, saat ditemui di hotel Novotel Kota Semarang, Kamis (05/06/2014).
Nuning mengatakan, sebagai juri ia melihat ada perkembangan yang sangat baik dari tahun sebelumnya. Dalam FLS2N tahun ini pesertanya lebih merata. "Ada kelas 2, kelas 3, kelas 4, dan kelas 5," ungkap Nuning, yang sudah 2 tahun menjadi juri FLS2N.
Naomi mengatakan, secara perkembangan, anak pada kelas 3, 4, dan 5 memiliki fase perkembangan yang sama. Tapi yang membanggakan, terdapat perwakilan peserta anak Indonesia yang sekolah di luar negeri. "Adanya peserta anak Indonesia yang bersekolah di luar negeri ini sangat menari sekali. Terdapat peserta dari 17 negara yang sebelumnya dipertandingkan, namun yang masuk untuk mengikuti FLS2N di Semarang ini anak Indonesia yang bersekolah di Malaysia. Sehingga jumlah pesertanya 34 dari Indonesia dan 1 anak Indonesi yang bersekolah di Malaysia," jelas Nuning.
Sistematika penilaian pada lomba membuat gambar bercerita tidak memperhatikan nama dan asal daerah peserta, tetapi yang dilihat nomor pesertanya. Agar para juri lebih lebih objektif dalam melakukan penilaian. Gambar yang diminta kepada peserta ada dua, hari pertama gambar hitam dan putih, serta hari kedua gambar berwarna.
Pada menggambar hitam dan putih yang dilihat adalah kreatifitas, ide, kemampuan, keragaman dari gambar sebagai bahasa visual, dan estetika gambar. Gambar berwarna penilaiannya hampir sama dengan menggambar hitam dan putih, tetapi di meggambar berwarna diberikan 3 alat untuk mewarnai yaitu spidol, krayon, pensil gambar, dan cat air. Pada menggambar berwarna yang dilihat adalah bagaimana peserta memadukan alat mewarnai itu, ide, dan orsinalitas menjadi poin penilaian.
"Gambar semua peserta bagus-bagus. Sehingga penilaian dilakukan dua kali pertama setelah selesai acara pada hari Rabu (04/06/2014), dan untuk melihat kembali dilakukan penilaian kembali pada hari Kamis (05/06/2014). Dari 35 peserta kami ambil 12 besar, dari 12 besar ini bagus semua gambarnya, kemudian langsung diambil lagi 6 besar. Akhirnya diambil juara 1, 2, dan 3 dengan perbedaan nilai yang tipis," ujar Naomi Kepala Komunikai Visual dan Studi Desain, Falkutas Desain dan Seni Rupa ITB.
Pada kesempatan ini Nuning berharap pada pertandingan tahun depan diadakan juara harapan 1, 2, dan 3 dan tidak hanya juara 1, 2, dan 3 saja. Ia mengatakan selalu menyambut baik adanya FLS2N, karena bidang seni perlu mendapat perhatian khusus. Seni rupa dapat mengasah budi, akal, dan rasa, juga dapat menanamkan identitas dan karakter bangsa pada anak. (Seno Hartono)
0 komentar:
Posting Komentar