Pesisir Selatan Terima Penghargaan MURI Gebyar Pendidikan
Minggu, 31 Mei 2015 13:34 |
Oleh
Ilustrasi. Bupati Pesisir Selatan Nasrul Abit menerima sertifikat Rekor Muri pada lomba Tarik Pukek (jaring ikan) Tradisional. (antarasumbar)
Painan, (Antara) - Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar), menerima penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) pada pagelaran seni budaya, gebyar pendidikan tahun 2015 di kabupaten itu.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pesisir Selatan Rusma Yul Anwar di Painan, Minggu, mengatakan, piagam penghargaan dianugerahkan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pesisir Selatan atas rekor penyelenggara peniup Pupuik Katopong (alat musik tiup tradisional terbuat dari batang padi dan daun kelapa) terbanyak pertama di Indonesia.
Pada pagelaran tersebut Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pesisir Selatan berhasil menyelenggarakan peniup Pupuik Katopong dengan jumlah peserta sebanyak 2015.
Peserta terdiri dari pelajar sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA), baik laki-laki maupun perempuan se kabupaten Pesisir Selatan pada ajang Gebyar Pendidikan 2015 yang berlangsung di Lapangan Bola Kaki Surantih, Kecamatan Sutera, kabupaten setempat, Sabtu.
Kegiatan seni dan budaya itu dihadiri Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Bupati Pesisir Selatan Nasrul Abit, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pesisir Selatan Rusma Yul Anwar dan sejumlah kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan pemkab setempat.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat menggelar kegiatan seni dan budaya peniupan alat musik tiup tradisional yang terbuat dari batang padi dan daun kelapa atau "Pupuik Katopong" bertujuan untuk menimbulkan kembali kecintaan generasi muda khususnya pelajar terhadap seni dan budaya lokal.
Selama ini kesenian tradisional mulai terpinggirkan atau tertinggalkan oleh budaya asing. Namun melalui pagelaran itu hendaknya mampu menghidupkan kembali sebuah karya lokal yang unik dan memberikan daya tarik kepada siapa saja yang menyaksikan.
Gebyar pendidikan merupakan agenda tahunan yang digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat. Pada kegiatan itu ditampilkan berbagai kreatifitas siswa dari berbagai sekolah, lomba sejumlah cabang olah raga dan seni budaya, kecerdasan dan bidang keagamaan.
Senior Manejer MURI, Jusuf Ngandri mengatakan, pagelaran seni budaya itu sangat unik dan baru pertama kali dilakukan di Indonesia dengan perserta 2015. Sebagai penyelenggara, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat mampu menghadirkan peserta yang merupakan siswa SMP dan SMA se kabupaten terbanyak pertama di Indonesia.
"Kita sangat mengapreasiasi pagelaran yang diselenggarakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pesisir Selatan ini. Ke depan hendaknya terus dilestarikan demi membangkitkan kembali seni budaya tradisional kabupaten ini, " katanya.
Penghargaan itu hendaknya dapat memotivasi semua pihak untuk melestarikan kesenian tradisional. Kemudian generasi muda agar lebih mencintai seni budaya senidiri.