Jakarta, Saat ingin mengonsumsi mi instan berkuah, ada yang bilang sebaiknya gunakan air panas baru sebagai kuah. Hindari air sisa rebusan mi karena mengandung lilin yang berbahaya bagi kesehatan.
Hal ini dibenarkan oleh nutrisionis Leona Victoria Djajadi, MND. Kepada detikHealth, Victoria menjelaskan lebih baik pakai air panas baru saja. Ini karena pada air rebusan mi umumnya terdapat sisa pewarna, yang membuat air rebusan mi umumnya berwarna kekuningan.
Sementara itu, pakar nutrisi lainnya Jansen Ongko, MSc, RD menyebutkan bahwa isu adanya lilin pada mi instan justru terbukti tidak benar. "Badan POM mengatakan tidak menemukan adanya lilin pada mi instan. Gelatinasasi pada mi disebabkan karena mi dibuat dengan pengukusan dan penggorengan, bukan karena penggunaan lilin," imbuhnya.
Menurut Jansen, beberapa produk mi instan di Indonesia secara umum tepung terigunya sudah mengandung asam folat yang baik untuk tubuh. Asam folat itu justru larut dalam air, sehingga jika membuang air rebusannya, otomatis kita tidak mendapatkan asam folat tersebut.
Pendapat lain disampaikan oleh dr Nany Leksokumoro, MS, SpGK, dokter gizi klinis dari Omni Hospital. Beberapa waktu lalu ia menjelaskan bahwa membuang air rebusan mi juga dianggap sebagai salah satu cara untuk mengeliminasi lemak yang terkandung. Apakah perlu membuang air rebusan atau tidak, pilihan diserahkan kepada masing-masing individu.
"Memang gurihnya hilang, tapi ini kembali kepada kebutuhan masing-masing. Dibuang boleh, mau dimakan juga nggak apa-apa," imbuhnya.
Terlepas dari penggunaan air panas baru atau air sisa rebusan mi, Victoria menyarankan akan jauh lebih baik jika Anda menggunakan kaldu buatan sendiri sebagai kuah. Selain rasanya lebih sehat, kaldu buatan sendiri tentu lebih menyehatkan karena menggunakan bahan rumahan dan tanpa pewarna.
0 komentar:
Posting Komentar